Januari 2018, Presiden Joko Widodo meresmikan moda transportasi kereta bandara Soekarno-Hatta. Kereta Bandara ini menjadi kereta bandara kedua yang dimiliki Indonesia setelah Kereta Bandara Kualanamu Medan pertama kali beroperasi tiga tahun lalu. Penasaran dengan layanan baru ini, berikut ulasan singkat perjalanan menggunakan Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Saya tiba di terminal kedatangan 1C Bandara Soekarno-Hatta, Senin sore (19/2) kemarin. Tujuan akhir saya adalah ke Jatinegara, Jakarta Timur. Alih-alih menyambung transportasi dengan bus atau lainnya, kereta bandara akhirnya menjadi pilihan.
Untuk menuju Stasiun Soekarno-Hatta, stasiun keberangkatan kereta bandara, fasilitas kalayang atau skytrain yang juga belum lama dioperasikan siap mengantar penumpang menuju stasiun. Terminal kalayang tidak jauh dari terminal kedatangan, cukup berjalan kaki sekitar 500 meter. Tidak hanya menuju dan dari terminal kereta, Skytrain siap mengantar penumpang ke terminal lainnya. Fasilitas ini dapat dinikmati gratis, tanpa tiket.
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta |
Tidak sampai 10 menit, skytrain tiba di Stasiun Kereta Soekarno-Hatta. Terminal skytrain dihubungkan sebuah lorong menuju stasiun kereta. Bangunan stasiun kereta cukup megah dengan dua lantai yang didominasi model arsitektur transparan dengan kaca. Ruang tunggu di lantai dasar yang cukup luas didesain cukup mewah dengan kursi tunggu berupa sofa.
Untuk mendapatkan tiket, layanan kereta bandara tidak menerima transaksi tiket secara tunai (cashless). Untuk penumpang yang belum sempat membeli tiket, vending machine telah tersedia untuk transaksi tiket melalui kartu debit atau kredit. Tidak perlu khawatir bingung, beberapa petugas sudah berjaga di setiap sudut siap membantu penumpang.
Vending Mechine untuk transaksi tiket |
Selain melalui vending machine, transaksi tiket juga dapat melalui aplikasi Railink di Google Play Store atau Apple App Store serta laman resmi Railink. Transaksi online tersebut melayani pembayaran melalui internet banking dan Doku Wallet. Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk tiket kereta bandara adalah sebesar 70 ribu rupiah.
Kereta Bandara melayai rute Soekarno-Hatta - Batu Ceper - Duri - Sudirman Baru (BNI City) dan sebaliknya dengan sebanyak 23 jadwal keberangkatan setiap harinya. Ke depannya, rute kereta bandara akan berhenti hingga stasiun Manggarai.
Railink.co.id |
Perjalanan dari Soekarno-Hatta menuju Sudirman Baru kurang lebih selama satu jam sejauh 36 kilometer. Rangkaian kereta rakitan dalam negeri tersebut berkapasitas 272 penumpang per rangkaiannya. Tidak ada nomor kursi, sehingga penumpang bebas memilih tempat duduk dimanapun.
Interior modern kereta dengan perpaduan warna putih dan abu-abu dari kursi, lantai, hingga atap kabin menghadirkan kesan elegan. Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya berupa charging phone dan majalah tersedia di setiap kursi penumpang.
Sesampai di Sudirman Baru, bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan KRL, penumpang harus keluar terlebih dahulu dan berpindah menuju stasiun Sudirman. Hingga kini belum ada akses yang disiapkan agar penumpang dapat langsung menuju stasiun Sudirman.
Belum menjadi Primadona
Relatif masih baru, kereta bandara belum menjadi pilihan utama penumpang yang akan menuju atau dari bandara Soekarno-Hatta. Masih banyaknya kursi yang kosong terlihat hampir di setiap gerbong. Laporan Kompas menyebut okupansi kereta bandara Soekarno-Hatta baru sekitar 30 persen atau sekitar 50 orang per perjalanan kereta. Hanya di hari-hari tertentu, okupansi kereta bandara Soekarno-Hatta cukup tinggi. Biaya tiket yang dianggap sebagian orang relatif mahal menjadi faktor para penumpang untuk berpikir dua kali menggunakan transportasi ini. Namun, bagi penumpang yang tidak punya waktu luang banyak untuk menuju bandara, saya pikir kereta bandara menjadi pilihan yang tepat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Selamat mencoba!
Interior modern kereta dengan perpaduan warna putih dan abu-abu dari kursi, lantai, hingga atap kabin menghadirkan kesan elegan. Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya berupa charging phone dan majalah tersedia di setiap kursi penumpang.
Sesampai di Sudirman Baru, bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan KRL, penumpang harus keluar terlebih dahulu dan berpindah menuju stasiun Sudirman. Hingga kini belum ada akses yang disiapkan agar penumpang dapat langsung menuju stasiun Sudirman.
Interior kereta bandara Soekarno-Hatta |
Relatif masih baru, kereta bandara belum menjadi pilihan utama penumpang yang akan menuju atau dari bandara Soekarno-Hatta. Masih banyaknya kursi yang kosong terlihat hampir di setiap gerbong. Laporan Kompas menyebut okupansi kereta bandara Soekarno-Hatta baru sekitar 30 persen atau sekitar 50 orang per perjalanan kereta. Hanya di hari-hari tertentu, okupansi kereta bandara Soekarno-Hatta cukup tinggi. Biaya tiket yang dianggap sebagian orang relatif mahal menjadi faktor para penumpang untuk berpikir dua kali menggunakan transportasi ini. Namun, bagi penumpang yang tidak punya waktu luang banyak untuk menuju bandara, saya pikir kereta bandara menjadi pilihan yang tepat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Selamat mencoba!
I have read so many articles on the topic of the blogger lovers but
ReplyDeletethis article is really a fastidious piece of writing,
keep it up.
Appreciate this post. Will try it out.
ReplyDelete