"Earth Hour Sudah Selesai? Tidak!"

Hot-Topic - Earth Hour, sebuah kampanye global ini memang sudah tak asing lagi bagi sebagian orang yang peduli dengan kelangsungan kehidupan di bumi kita. Namun, bagi orang awam, pengetahuan mereka mengenai Earth Hour sebatas sebagai gerakan mematikan lampu selama satu dalam yang dilakukan sekali dalam setahun. Berkumpul di tempat tertentu, gelap-gelapan bersama, menghidupkan lilin untuk menggantikan lampu. Lalu setelah satu jam? Apa Earth Hour sudah selesai? Jawabannya tidak.



Hari Kamis kemarin saya mendapat sebuah email dari Kak Verena Puspawardani, Campaign Coordinator, Climate & Energy Progamme  dari WWF Indonesia. Bagi teman-teman yang sudah tergabung dalam member Earth Hour Indonesia pasti juga mendapatkan email serupa.

Yap, yang namanya gaya hidup itu tidak hanya sehari saja, apalagi hanya satu jam. Apalagi kalau kita membicarakan gaya hidup ramah lingkungan, harus ada kesinambungan, tidak berhenti pada waktu tertentu. Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan kebiasaan gaya hidup ramah lingkungan?

Menurut Kak Verena dari WWF, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan gaya hidup ramah lingkungan kita. Khususnya tentang plastik nih. Simak baik-baik ya.


#DietKantongPlastik
78% orang Indonesia punya tas yang bisa dipakai ulang di rumah, tapi jarang dipakai untuk belanja karena lupa. Itu kata survey dari Greeneration Indonesia tahun 2009 lalu. Dengan kata lain, 78% orang Indonesia selalu memakai kantong plastik saat berbelanja. Sudah tahu kan berapa waktu yang dibutuhkan plastik untuk bisa hancur? Nggak lama kok, cuma 1000 tahun. Iya, 1000 tahun. 

Terpaksa pakai plastik? Tidak masalah, usahakan plastik bisa dipakai ulang. Bukan sekali pakai, langsung buang tempat sampah. Jangan. 


#Pay4Plastik
Gerakan ini menyetujui plastik berbayar di supermarket-supermarket di Indonesia sebagai salah satu cara dari produsen untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat plastik. Ingin jadi bagian gerakan ini? 6000 orang lebih sudah menyetujui gerakan ini. Klik petisi #Pay4Plastik

Sudah saatnya kita sebagai konsumen arif dalam isu plastik ini. Sudah saatnya konsumen berpikir, "Perlukah saya pakai plastik saat belanja? Ataukah lebih baik saya membawa tas pakai ulang dari rumah?". Mari kita pikirkan baik-baik.

Mari menjadi bagian dari aksi besar ini. Mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang.

Comments