radar-bogor.co.id |
Howdy-Book - Menteri BUMN saat ini, Dahlan Iskan yang juga merupakan mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan sebuah buku dengan judul "Dua Tangis dan Ribuan Tawa". Buku ini telah menjadi Best Seller Nasional sejak cetakan pertamanya pada November tahun lalu hingga kini cetakan ke-9 Maret 2012. Apa yang membuat buku ini menjadi National Best Seller?
Buku "Dua Tangis dan Ribuan Tawa" adalah buku yang berisikan kumpulan catatan seorang CEO/ CEO Notes dalam memimpin perusahaan negara sebesar PLN. Kumpulan CEO Notes ini ia buat untuk mendukung komunikasi atasan kepada bawahannya. Selama di PLN, Dahlan Iskan memimpin 50.000 orang karyawan di seluruh penjuru tanah air. Dengan CEO Notes ini komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya menjadi lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan motivasi kepada seluruh karyawan di PLN dalam 32 CEO Notes yang termuat dalam buku dengan tebal 350 halaman.
Judul buku "Dua Tangis dan Ribuan Tawa" ini diambil dari CEO Notes ke-6 dimana Dahlan Iskan telah dua kali menangis selama menjadi Dirut PLN dalam menjalankan tugasnya. Tapi ribuan kali ia bisa tertawa lepas di hari-harinya bersama PLN
Buku ini sarat dengan teknik kepemimpinan seorang Dahlan Iskan memimpin PLN yang patut diberikan apresiasi dengan gayanya yang santai dan sedikit humoris. Dalam buku ini, Dahlan Iskan mengajarkan kepada kita bagaimana melakukan komunikasi yang baik kepada rekan ataupun bawahan. Buku ini patut menjadi inspirasi bagi seluruh pembacanya khususnya bagi seluruh karyawan PLN untuk meningkatkan kualitas kerjanya untuk masa yang akan datang.
Dengan semangatnya, Pak Dahlan Iskan telah mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi sosok pemimpin yang bisa dekat dengan bawahannya, menginspirasi kita untuk mencari solusi dalam setiap masalah. Buku ini adalah salah satu dari sekian buku yang membuat saya terinspirasi.
-Yusuf Harfi
Blogger The Howdy Indonesia
sosok seperti ini sgt dibutuhkan indonesia
ReplyDeletebukunya bagus, saya juga sdh baca. hendaknya pejabat lain belajar banyak dari buku ini. semoga ke depan bermunculan sosok seperti pak dis
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletewah aku senang nekowe meniru jejak tokoh yang kowe tulis
ReplyDelete