Indra Sjafri: "Jangan Jatuhkan Optimisme Kami"


 "Kita Ingin masuk semifinal dan lolos ke Piala Dunia 2015 di Selandia Baru. Saat ini, kita sudah mengalahkan juara Asia, tahun depan kita kalahkan juara dunia. Semua pasti kagat mendegar target kami. Tapi, ini bukan sekedar mimpi. Kalau tidak yakin, seumur hidup kita tidak akan pernah jadi juara!" - Indra Sjafri

 
Judul Buku       : Indra Sjafri: Menolak Menyerah
Penulis             : FX Rudy Gunawan
Penerbit           : Bentang
Cetakan           : Cetakan pertama, Februari 2014
Tebal               : xii + 188 Halaman; 20,5 cm
ISBN               : 978-602-291-011-4

Dunia persepakbolaan Indonesia beberapa tahun terakhir cenderung terpuruk dan minim prestasi. Konflik internal di PSSI yang berkepanjangan dan dualisme liga menambah sisi kelam dunia persepakbolaan nasional. Di tengah keterpurukan tersebut muncul sosok pria berkumis tebal membawa angin segar bagi sepakbola tanah air. Indra Sjafri, bersama pasukan yang dilatihnya di tim nasional U-19 datang menebar pesona pada seluruh masyarakat pecinta sepakbola tanah air. Berhasil membawa tim nasional Indonesia U-19 menjadi juara piala AFF U-19 tahun 2013 dan lolos dengan mulus ke Piala Asia U-19 2014 benar-benar melambungkan nama pelatih asal Padang, Sumatera Barat tersebut.

Kharisma seorang Indra Sjafri yang terkenal dengan sosok yang gencar menebar optimisme khususnya di bidang sepakbola ini menarik seorang penulis asal Cirebon, FX Rudy Gunawan untuk menulis biografi tentang Indra Sjafri. "Indra adalah pandu dalam memerangi sinisme dan energi negaif yang terus menjangkit di Indonesia", ungkap Akhmad Kusaeni (Direktur Pemberitaan Antara) membuka buku setebal 200 halaman ini. Dengan judul "Indra Sjafri: Menolak Menyerah", Rudy membuka buku ini dengan melampirkan kata pengantar daru Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu. Dalam sambutan tersebut, Beliau memberikan apresiasi terhadap FX Rudy Gunawan atas terbitnya buku yang selesai hanya dalam 5 hari ini, tidak lupa apresiasi juga Beliau tunjukkan pada Tim Nasional Indonesia U-19.

Rudy mampu memanfaatkan momen keberhasilan Timnas U-19 dengan menampilkan sisi personal sosok pelatih Indra Sjafri dibalik keberhasilan tersebut. Buku ini mengajak kita mengenal lebih jauh pelatih Indra Sjafri dari masa kecilnya hingga kini sukses memimpin Timnas menatap Piala Asia 2014.


Cerita dimulai dari sebuah desa di Sumatera Barat tahun 1963, Desa Lubuk Nyiur namanya. Anak sulung bernama Indra Sjafri terlahir dari pasangan Anwar Ongga dan Sjamsinur. Sejak kecil Indra memang suka bermain bola bersama teman-temannya di lahan kosong tanpa alas kaki. "Pada masa SD, selepas pulang sekolah, Indra menghabiskan waktu luangnya dengan bermain sepak bola/ Sekolah, sepak bola, mengikuti kegiatan sosial desa, belajar mengaji di surau, dan menikmati kasih sayang ibunya serta didikan ayahnya" (halaman 14). Indra tumbuh menjadi pria yang giat berlatih sepak bola. Ia bergabung dengan klub PSP Padang Junior pada tahun 1981. Setelah melanjutkan studi di Universitas Andalas, Indra pernah bekerja sebagai karyawan di PT Pos Indonesia dan sempat menjadi Kepala cabang Bandara Padang.

Hingga pada akhirnya, Indra memutuskan untuk berkarir total di sepakbola. Bermula dari tawaran PSSI menangani Timnas U-16 pada awal 2011, dimulailah perjalanan Indra Sjafri sebagai pelatih timnas. Di tengah kondisi PSSI yang sedang dilanda konflik internal, Indra memulai program blusukan nya mencari bibit-bibit pemain timnas ke berbagai pelosok tanah air. Kegemilangan timnas di tangan Indra Sjafri mulai terlihat setelah Timnas U-17 menjuarai Turnamen HKFA Internatinal Youth Invitation di Hongkong pada 2012 lalu. Klimaksnya pada tahun 2013, setelah menjuarai AFF Cup U-19 dan lolos ke Piala Asia dengan mengalahkan juara 22 kali Korea Selatan kini mereka fokus menuju target mereka, masuk semifinal dan lolos Piala Dunia 2015 di Selandia Baru.

Buku ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan buku biografi lain. Buku ini merupakan official biography yang ditulis berdasarkan informasi-informasi tentang Indra Sjafri yang didapat penulis langsung dari Indra Sjafri sendiri, sehingga kebenaran dan kecocokan isi buku tersebut dengan sosok yang ditulis bisa ditampilkan dengan baik.

Buku ini pun tetap mempunyai kekurangan. Foto-foto yang dilampirkan penulis dalam buku ini terkesan seadanya, sebagai contoh buku ini tidak melampirkan foto saat Timnas U-19 menjuarai AFF Cup dan kualifikasi Piala Asia, padahal latar belakang terbitnya buku ini sendiri adalah keberhasilan Indra Sjafri membawa Timnas U-19 Juara AFF Cup 2013 dan lolos Piala Asia 2014.

Walaupun demikian, buku ini layak masuk daftar baca bukan hanya pecinta buku biografi, tapi juga oleh pecinta sepak bola tanah air. Dengan membaca buku ini, banyak pelajaran hidup yang dapat kita teladani dari sosok pelatih Indra Sjafri, terlebih untuk membangun rasa optimisme yang kini langka dimiliki masyarakat Indonesia pada umumnya.
  

                                                                                                                                      olahraga.plasa.msn.com
“Siapa pun tim yang akan kita hadapi, akan kita lawan. Korea Selatan saja yang juara bertahan dan 12 kali juara Asia bisa kita kolongin, apalagi yang lain. Jadi, tolong jangan jatuhkan optimisme kami. Saya selalu bilang kepada anak-anak, hanya ada dua yang tidak bisa kita lawan. Pertama, Tuhan. Dan kedua, orangtua.” - Indra Sjafri
  *Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba #SayembraResensi yang diadakan oleh pamerbuku.com

Comments

Post a Comment

Saya harap anda puas membaca tulisan saya seperti halnya saya puas saat menulisnya.

Kamu adalah apa yang kamu tulis! Komentarmu mencerminkan isi otakmu. Mari budayakan berkomentar baik di internet.