Ternyata, Tari Tortor Juga Ada di Australia

                                                                   Siswa di Hamilton Highschool sedang belajar tari tortor (youtube.com)
Hot Topic - Beberapa hari ini masyarakat Indonesia digegerkan dengan kabar tentang Malaysia yang mengklaim Tari Tortor yang merupakan tarian tradisional dari Sumatera Utara sebagai kebudayaan Malaysia. Media nasional pun banyak mengekspos berita ini. Berbagai kecaman dan komentar yang tidak pantaspun ditujukan pada Malaysia. Tari Tortor dikenal sebagai tarian tradisional masyarakat Sumatera Utara. Namun, ternyata Tari Tortor juga ada di Australia. Bagaimana bisa? Apakah Australia ikut mengklaim Tari Tortor?


"Saat itu saya sedang mencari berita tentang isu klaim ini, media online ternyata sedang berlomba-lomba memberitakan isu ini. Bahkan, Tari Tortor menjadi trending topic di media sosial twitter hari ini. Saya prihatin dengan masyarakat yang mudah 'mberontak' tentang isu ini. Komentar-komentar pedas dan tidak pantas selalu saja menghiasi kolom komentar yang isinya menghina bangsa lain, inikah nasionalisme? jawabannya tentu bukan" (Blogger)

Kita lupakan sejenak perdebatan di atas

Tari Tortor selama ini memang dikenal sebagai tarian tradisional dari Sumatera Utara. Tari Tortor tidak hanya di Indonesia, ternyata di Australia juga ada Tari Tortor. Apakah Australia juga ikut mengklaim tari ini? Tidak, jangan panik dulu. Ternyata siswa di Australia juga mempelajari Tari Tortor. Dalam sebuah video youtube yang diunggah oleh akun bernama nasonang pada November 2010, sejumlah siswa di Hamilton Highschool terlihat sedang menari tari Tortor dengan diiringi musik ditemani seorang guru dari Indonesia. Terlihat para siswa sangat bersemangat menirukan gerakan Tari Tortor tersebut. Lihat video di bawah.

"Walaupun video ini diunggah dua tahun yang lalu, saya langsung tersenyum melihatnya. Betapa kayanya Indonesia akan kebudayaan. Sudah tugas kita mengenali dan mencintai kebudayaan kita sendiri, seperti kata slogan pariwisata Indonesia, Kenali Negerimu, cintai negerimu" *) Yusuf Harfi


Artikel Sebelumnya: 

Comments

  1. bagaimana dengan kita? mari jaga budaya sendiri. Dan jangan lupa, malaysia juga tetangga kita, sama tetangga pastinya harus akur

    ReplyDelete
  2. Salam dari Malaysia (MY). Saya pikir, isu klaim budaya tidak dijadikan satu isu. Karena budaya MY dan Indonesia (ID) banyak persamaan karena kita sama-sama dari satu tamadun Nusantara. Saya orang kerinci Malaysia dan saya agak kaget melihat org ID marah sama MY karena adanaya pameran budaya kerinci di MY. Walhal, Melayu di MY bukan saja golongan Melayu asli, tetapi juga Jawa, Bugis, Flores, Madura, Aceh dan lain-lain termasuk Batak dan Mandailing digolongkan dalam Melayu. Saya pikir sebagai warganegara yang bertamadun, seharusnya berdiskusi dahulu dan cari jalan penyelesaian dan bukannya melaga-lagakan. Saya tidak kata ID itu jahat atau apa-apa. Apa yang saya mahu sampaikan adalah kita harus bertindak dengan akal bukan perasaan. TK

    ReplyDelete

Post a Comment

Saya harap anda puas membaca tulisan saya seperti halnya saya puas saat menulisnya.

Kamu adalah apa yang kamu tulis! Komentarmu mencerminkan isi otakmu. Mari budayakan berkomentar baik di internet.