Yusuf Harfi/ The Howdy Indonesia |
"Om Swastiastu" dengan sebuah Udeng (ikat kepala khas Bali) yang melingkar di kepalanya ia menyapa kami. "Sebentar lagi kalian akan menemui 'teman-teman' kalian" Kata Bli kece itu. Ya, kami akan mengunjungi "teman lama" kami yang tinggal di Hutan Sangeh. Para Monyet Sangeh.
25 km ke arah utara dari Kota Denpasar. Kawasan wisata Hutan Sangeh menawarkan pesona alam hamparan pepohonan hijau hingga 10 hektar.
Tiba di Sangeh, sebuah pura sudah menyambut kami tepat di depan pintu masuk. Pura ini bernama Pura Bukit Sari. Pura yang terbesar dari empat pura yang terdapat di kawasan Hutan Sangeh. 'Teman-teman" kami (Baca: Monyet Sangeh) telah menyambut kami disana. Satu.. dua.. tiga.. ternyata jumlahnya ratusan. Sungguh sambutan yang luar biasa. "Percaya tidak percaya, jika ada teman kalian (Baca: Monyet Sangeh) yang naik ke pundak kalian, itu pertanda kalian bakal dapat rejeki" Kata Bli Sukamana, seorang pemandu wisata Sangeh. Katanya.
Monyet-monyet Sangeh terkenal dengan keramahannya pada pengunjung. Mereka sangat ramah sebagaimana mereka menyambut kami di rumahnya. Mereka sudah tinggal di Sangeh sejak dulu, tidak heran jika para Monyet Sangeh dianggap monyet suci oleh orang Bali.
(Yusuf Harfi/The Howdy Indonesia) |
Artikel Sebelumnya:
Berbagi Kisah, Informasi dan Foto
ReplyDeleteTentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
terimakasihh
Deletekamprett..
ReplyDeletemoyet ternyata
hehe.. dalam tanda petik lho mas
Delete